SEKOLAH KITA
SMK AL AMIN 1998
Smk al amin di dirikan pada 9 Agustus 1998 yang pasa saat itu sekolah smk pertama yang ada di pamijahan Bogor al amin ini sendiri terdiri tadi tiga jurusan yaitu bisnis daring dan pemasaran(BDP),(TKJ),dan (OTKP).
Kepala sekolah:endah setia febriawan
Operator: Muhamad Ilham Alfiansyah
Npsn:2023415
Status:swasta
Bentuk pendidikan: smk
Status kepemilikan: yayasan
Guru laki laki:10
Guru perempuan:9
Total:19
Ruang kelas:15
Alamat : JL. TAMRIN NO. 1 CIBENING PAMIJAHAN BOGOR
RT / RW : 1 / 6
Desa / Kelurahan : Cibening
Kecamatan : Kec. Pamijahan
Kabupaten : Kab. Bogor
Provinsi : Prov. Jawa Barat
Kode Pos : 16630
Lintang : -6
Bujur : 106
BIODATA DIRI
NAMA. : MARSYA LAURA
TTL. : BANDUNG 16 MARET 2007
ALAMAT. : KP.JAGAPATI
JENIS KELAMIN. : PEREMPUAN
CITA CITA. :
BIODATA ORANG TUA
IBU
NAMA. : RASTI
TTL. : BOGOR 12 MEI 1989
ALAMAT. : KP.JAGAPATI
JENIS KELAMIN. : PEREMPUAN
PEKERJAAN. : IBU RUMAH TANGGA
AYAH
NAMA. : BUMPACIANG
TTL. : KALIMANTAN 19 SEPTEMBER 1982
ALAMAT. : KP.JAGAPATI
JENIS KELAMIN. : LAKI LAKI
PEKERJAAN. : WIRAUSAHA
SEJARAH PRIBADI SAYA
Saya bernama Marsya laura, biasa dipanggil caca, anak pertama dari dua bersaudara . Saya lahir di Bandung, 16 Maret 2007, dan kini tinggal di Bogor.
Masa kecil saya cukup menyenangkan, saya masuk ke taman kanak-kanak tahun 2012, dan selalu diantar setiap pagi oleh ayah dan siang harinya giliran ibu yang menjemput saya pulang sekolah.
Ayah saya adalah seorang wirausaha, sedangkan ibu adalah seorang ibu rumah tangga.
Saat libur tiba, saya biasanya akan ikut ayah saya , bukan untuk membantu, tapi hanya bermain-main di sekitar toko ayah saya, setelah itu biasanya ayah juga akan mengajak saya untuk sarapan.
Setelah saya lulus TK, saya melanjutkan pendidikan di sebuah SD Negeri yang letaknya cukup dekat dari rumah. Saat saya masuk SD, saya sudah tidak pernah lagi diantar jemput oleh ayah dan ibu karena saya selalu berangkat dan pulang bersama dengan Emil,tetangga yang juga menjadi sahabat saya hingga saat ini.
Bersama Emil,saya juga duduk satu meja dengannya, mulai kelas 1 hingga kelas 6 SD. setelah lulus SD,kami berdua sekolah di yang sama lagi.
Saya dan Emil melanjutkan pendidikandi SMPN 1 TENJOLYA, saya dan Emil mendapatkan banyak teman baru dan tentunya kenangan-kenangan bersama teman-teman itu tidak mudah untuk terlupakan.
Lulus SMP, ayah memutuskan untuk menyekolahkan saya di daerah cibening.
Saya dan Emil pun berpisah sekolah,saya melanjutkan pendidikan di SMK AL AMIN sedang kan Emil melanjutkan pendidikan di SMAN NEGERI 1 TENJOLAYA.
Nah, di SMK AL AMIN inilah saya akhirnya melanjutkan pendidikan di sekolah SMK juga cukup menyenangkan dan sulit dilupakan.
Masa-masa sekolah mulai dari TK, SD, SMP hingga SMK cukup banyak kenangan yang tercipta. Suka duka bersama teman-teman memang begitu berharga, apalagi saya sebentar lagi akan lulus sekolah.
ADAPUN CERITA SEJARAH HIDUP BERSAMA AYAH
Ini adalah salah satu kenangan yang paling saya sukai saat masih kecil.
Saya selalu menantikan ayah pulang kerja,karena itu artinya saya bisa belajar dengan ayah saya.
Ayah adalah orang yang mengajari saya cara bertutur kata yang baik dan mengajari saya belajar dengan benar.
Dia juga selalu sabar dan perhatian saat saya kesulitan atau gagal.
Saya sangat senang saat belajar dengan ayah Saya juga merasa bangga saat ayah memuji saya atau memberi saya tips.
Belajar dengan ayah adalah momen yang sangat menyenangkan dan berharga bagi saya.Sedari kecil, ayah sudah mendidikku dengan keras. Serba disiplin dan selalu bisa menjaga sikap, khususnya pada orang yang lebih tua dan saat bertamu. Punya perilaku santun dan tidak pecicilan seenaknya.Ayah sebelumnya sudah membuat beberapa perjanjian. Pertama, jaga sopan santun, dua duduk tenang tidak pecicilan, tiga selalu habiskan minuman yang disuguhkan sebagai bentuk hormat pada tuan rumah.
Sudah terpatri kuat, maka saat bertamu akan selalu seperti itu. Pernah sekali ingin ikut bermain dengan anak pemilik rumah, langsung tatapan mata ayah tajam mengarah padaku. Semacam berbicara dengan bahasa rahasia, aku pun langsung kembali duduk di sebelah ayah dengan sigap. Sampai sebesar sekarang ini, aku selalu menjaga adab ketika bertamu seperti yang diajarkan oleh ayah sedari kecil.
Saat makan bersama pun begitu, mendahulukan orang yang lebih tua sebagai bentuk penghormatan. Tidak ada ceritanya anak kecil makan terlebih dahulu. Ketika beliau yang lebih tua sudah mengambil makan, maka selanjutnya yang lebih muda bisa mengambil bagian. Saat makan pun tidak boleh mengunyah yang menimbulkan suara, istilahnya tidak boleh “kecapan” karena dinilai tidak sopan. Berkat ayah, aku sudah terbiasa makan dengan tenang tanpa kecapan. Pun lebih enak karena tidak mengganggu kenyamanan yang lain ketika makan bersama.
Aku mulai mengingat lagi kenangan masa kecilku. Apa saja yang kulakukan pada waktu aku masih kecil, ternyata banyak yang sudah terlupa. Aku paling mengingat masa kecilku bersama ayah tercintaku, Almarhum papaku. kenangan masa kecilku mulai menyapa sedikit demi sedikit saat jariku mulai menuliskan kisah ini. Ternyata banyak kenangan bersamanya. Kenangan main bersamanya, kenangan belajar bersamanya. Papaku selalu ada bersama masa kecilku. Banyak permainan masa kecil yang kulakukan bersamanya, bercerita bersamanya bercerita kisah perjuangan kakek pada masa kemerdekaan hingga cerita misteri kejawenan. Kisah-kisah itu hingga saat ini masih melekat. Cerita mitos bersamanya pun masih melekat, bahkan perkara memotong kuku. Aku masih ingat dulu, papa sering mengulang kata-katanya setelah memotong kuku dan mengumpulkan kukunya lalu diberikan kepadaku. Beliau berkata “ini bawa lari sana, nanti jadi duit”. Kata-kata abstrak yang mengundang gelak tawa lalu bercanda bersamanya setelah itu. Aku juga bermain monopoli bersama papaku, kami pernah bermain bola bekel bersama, olahraga lari pagi, bermain bulutangkis bersama. Kami juga sering bermain sulap tangan yang mengundang canda tawa dan manja bersamanya. Akupun pernah bermain kartu domino bersamanya, hahaha.
Setelah kuingat-ingat lagi papaku adalah orang yang selalu selalu bersamaku, mendukungku dengan kesabarannya. Beliaulah orang yang mengantarkanku pertama kali mendaftar sekolah sejak TK hingga SMK. Beliaulah yang mengambil raport sekolahku dan pulang bersamanya. Papaku senang berjalan-jalan dan akupun ikut bersamanya berkenalan dengan banyak orang. Papaku adalah orang yang senang bergaul, bersilaturahmi dan aku sering diajak olehnya.
Aku juga ingat saat pertama kali diajari naik sepeda bersamanya saat TK, lututku berdarah karena berkali-kali terjatuh di lapangan yang berpasir. Beliau juga yang mengajariku mengendarai motor waktu aku masih SD. Beliau mengajarkanku untuk bisa mandiri dan belajar bekerja keras namun tetap memanjakan anaknya. Saat beliau pulang berbelanja dari pasar untuk berdagang papaku sering membawakanku jajan kue kesukaanku. Beliau baru saja sampai lalu mengatakan padaku, “ambil kue yang ada di plastik itu, ayo sini dimakan”. Bahagiaku jika menantikan kepulangannya membawa kue kesukaan kami. Beliau hanya beli satu untuk berdua dan itu terasa nikmat.
Aku juga ingat, aku berangkat sekolah setiap hari selalu diantar olehnya. Beliau juga menjemputku pulang sekolah. Aku pernah marah saat papa menjemputku terlambat karena lupa dan aku sudah sampai di depan rumah berjalan kaki. Terkadang agar tidak terlambat beliau bahkan menjemputku lebih awal dan menunggu sampai bel tanda pulang sekolah berbunyi. Aku sudah melihat beliau dari jendela kelas sedang menungguku di bawah pohon. Mungkin benar kata pepatah, cinta orangtua sepanjang masa namun cinta anak sepanjang jalan.
Betapa banyak kenangan masa kecilku bersamanya. Aku selalu merasakan kasih sayang sesosok ayah yang melindungiku. Beliau yang mengajariku menulis, membaca, berhitung. Kami bahkan bermain berhitung cepat dengan jari dan diberi hukuman ‘patok ayam’ (dahi dipatok dengan semua ujung jari yang dikuncupkan), terasa sakit namun menjadi canda tawa di malam hari kami.
Komentar
Posting Komentar